Ctenophora adalah salah satu filum hewan
invetebrata. Anggota filum ini menyerupai hewan ubur-ubur walaupun secara klasifikasi berbeda filum.
Awalnya, Ctenophora dikelompokkan dengan
Cnindria dalam filum Coelenterata. Akan tetapi setelah
disadari adanya perbedaan menyebabkan spesies Ctenophora ditempatkan pada filum yang
terpisah. Saat ini terdapat kurang lebih 150 spesies.
Ctenophora dari kelas Tentaculata
Ctenophora dari kelas Nuda
Semua hewan yang tergolong Ctenophora hidup di
laut. Ctenophora terdiri dari dua kelas, yaitu kelas Nuda
dan kelas Tentaculata. Kelas Nuda dekelompokkan menjadi 1 ordo yaitu Berioda. Kelas
Tentaculata dikelompokkan mejadi 4 ordo yaitu Cestida, Cydippida, Lobata, dan Platyctenida.
Salah
satu ciri khas yang membedakan Tentaculata dan Nuda adalah tentakelnya.
Tentaculata mempunyai tentakel yang dilengkapi sel colloblasts untuk menagkap mangsanya. Sementara
kelas Nuda tidak mempunyai tentakel. Kelas Nuda menangkap mangsanya dengan
membuka rongga mulutnya dengan lebar.
Morfologi Ctenophora
Ctenophora memiliki bentuk tubuh yang bulat, lonjong, lunak dan
simetris radial. Salah satu keunikan Ctenophora adalah mampu mengeluarkan cahaya dari tubuhnya sendiri.. Bagian
permukaan luar Ctenophora mempunyai delapan baris sisir yang disebut dengan
cilia yang dapat digunakan sebagai alat gerak. Oleh karena itu, hewan ini
dikenal sebagai ubur-ubur sisir karena secara vertikal tubuhnya terbagi oleh 8
helai cilia yang tampak seperti deretan sisir. Ctenophora memiliki mulut
untuk masuknya makanan serta dua lubang anus untuk mengeluarkan air dan kotoran
di ujung yang lain.
Ctenophora adalah
hewan diplobastik yaitu hanya mempunyai dua lapisan badan yang terdiri dari dua
lapisan sel transparan yang hanya menyusun kulit terluarnya (ektoderm) dan
kulit bagian dalam (gastroderm). Dinding tubuh Ctenophora dapat
dibedakan menjadi mesoderma dan endoderma.
Reproduksi Ctenophora
Hampir semua spesies Ctenophora adalah hermafrodit atau memiliki alat kelamin ganda. Reproduksi
Ctenophora dilakukan secara seksual. Meskipun ada beberapa
spesies yang melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi.
Alat reproduksi Ctenophora terletak di bawah cilia. Sel ovum
dan sperma dilepaskan melalui pori – pori yang ada di epidermis. Sebagian besar
spesies Cnetophoa melakukan pembuahan secara eksternal atau diluar tubuh
Cnetophora, meskipun ada beberapa spesies yang melakukannya secara internal.
Peranan Ctenophora
Ctenophora mempunyai peranan diantaranya adalah ikut menjaga keseimbangan ekosistem di laut.
Hal karena Ctenophora suka memakan fitoplankton (plankton tumbuhan).
Selain itu juga Ctenophora juga sebagi sumber makanan bagi
hewan laut seperti: Salmon, penyu, dan ubur ubur.Namun Ctenophora juga memiliki kerugian bagi peternakan tiram karena hewan-hewan ini memakan larva-larva tiram sehingga merugikan petani tiram. Selain itu, bila terjadi ledakan populasi, maka dapat membuat ekosistem tidak seimbang. Hal ini pernah terjadi di tahun 1989 di Laut Hitam saat Ctenophora memkan larva ikan Pelgis. Dan tahun 1999 di Laut Kaspia. Hasilnya adalah bahwa 75% dari zooplankton sudah habis, sehingga mempengaruhi seluruh rantai makanan danau.