Total Tayangan Halaman

Minggu, 10 Juni 2012

Ctenophora

Bismillahirrahmanirrahim

Ctenophora adalah salah satu filum hewan invetebrata. Anggota filum ini menyerupai hewan ubur-ubur walaupun secara klasifikasi berbeda filum.
Awalnya, Ctenophora dikelompokkan dengan Cnindria dalam filum Coelenterata. Akan tetapi setelah disadari adanya perbedaan menyebabkan spesies Ctenophora  ditempatkan pada filum yang terpisah. Saat ini terdapat kurang lebih 150 spesies.

Klasifikasi Ctenophora 
 Ctenophora dari kelas Tentaculata

Ctenophora dari kelas Nuda
Semua hewan yang tergolong Ctenophora hidup di laut. Ctenophora terdiri dari dua kelas, yaitu kelas Nuda dan kelas Tentaculata. Kelas Nuda dekelompokkan menjadi 1 ordo yaitu Berioda. Kelas Tentaculata dikelompokkan mejadi 4 ordo yaitu Cestida, Cydippida, Lobata, dan Platyctenida. 
Salah satu ciri khas yang membedakan Tentaculata dan Nuda adalah tentakelnya. Tentaculata mempunyai tentakel yang dilengkapi sel colloblasts untuk menagkap mangsanya. Sementara kelas Nuda tidak mempunyai tentakel. Kelas Nuda menangkap mangsanya dengan membuka rongga mulutnya dengan lebar. 

Morfologi Ctenophora
Ctenophora memiliki bentuk tubuh yang bulat, lonjong, lunak dan simetris radial. Salah satu keunikan Ctenophora adalah mampu mengeluarkan cahaya dari tubuhnya sendiri.. Bagian permukaan luar Ctenophora mempunyai delapan baris sisir yang disebut dengan cilia yang dapat digunakan sebagai alat gerak. Oleh karena itu, hewan ini dikenal sebagai ubur-ubur sisir karena secara vertikal tubuhnya terbagi oleh 8 helai cilia yang tampak seperti deretan sisir. Ctenophora memiliki mulut untuk masuknya makanan serta dua lubang anus untuk mengeluarkan air dan kotoran di ujung yang lain.
Ctenophora adalah hewan diplobastik yaitu hanya mempunyai dua lapisan badan yang terdiri dari dua lapisan sel transparan yang hanya menyusun kulit terluarnya (ektoderm) dan kulit bagian dalam (gastroderm). Dinding tubuh Ctenophora dapat dibedakan menjadi mesoderma dan endoderma.

Reproduksi Ctenophora
Hampir semua spesies Ctenophora adalah hermafrodit atau  memiliki alat kelamin ganda. Reproduksi Ctenophora dilakukan  secara seksual. Meskipun ada beberapa spesies yang melakukan reproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi.
Alat reproduksi Ctenophora terletak di bawah cilia. Sel ovum dan sperma dilepaskan melalui pori – pori yang ada di epidermis. Sebagian besar spesies Cnetophoa melakukan pembuahan secara eksternal atau diluar tubuh Cnetophora, meskipun ada beberapa spesies yang melakukannya secara internal.
Peranan Ctenophora
Ctenophora mempunyai peranan diantaranya adalah  ikut menjaga keseimbangan ekosistem di laut. Hal karena Ctenophora suka memakan fitoplankton (plankton tumbuhan).
Selain itu juga Ctenophora juga sebagi sumber makanan bagi hewan laut seperti: Salmon, penyu, dan ubur ubur.
Namun Ctenophora juga memiliki kerugian bagi peternakan tiram karena hewan-hewan ini memakan larva-larva tiram  sehingga merugikan petani tiram. Selain itu, bila terjadi ledakan populasi, maka dapat membuat ekosistem tidak seimbang. Hal ini pernah terjadi di tahun 1989 di Laut Hitam saat Ctenophora memkan larva ikan Pelgis. Dan tahun 1999 di Laut Kaspia. Hasilnya adalah bahwa 75% dari zooplankton sudah habis, sehingga mempengaruhi seluruh rantai makanan danau.